Selasa, 11 September 2012

MARYAM; KAJIAN KOMPARATIF TEOLOGIS ANTARA ISLAM DAN KRISTEN


Oleh Mei Rahmawati[1]

Surga digambarkan dengan tempat yang asri, sejuk, tanaman-tanaman, binatang-binatang jinak, taman indah, bidadari cantik dan apa saja yang diinginkan dari surga tercapai. Sedangkan  neraka digambarkan dengan jurang api mendidih dicampur timah dan nanah. Di sana tidak ada bidadari, tapi ada setan, jin dan manusia yang disiksa, baik leher tergantung, badan disetrika dan terlilit ular. Dari gambaran di atas, jelas bahwa kebanyakan rasul mengajarkan dan mengenalkan agama melalui cerita dan dongeng para kenabian untuk mudah dicerna bagi sang pemeluk agama.
Agama tidak mampu diraba secara nalar, karena Tuhan bagi sang hamba hanya mampu dirasakan secara batin bagi seawam apapun tentang agama, bahkan ulama yang tinggi ilmu agamanya. Hal ini digunakan semacam metode pendekatan secara implisit bagi seorang pengarang, sang pemikir atau pengkaji agama untuk memahamkan makna dari isi al-Qur’an atau al-Kitab. Seorang penulis berasal dari Arab, Kholafullah, menalarkan ayat Tuhan dengan sesuatu yang sangat renyah dicerna. Teori kemapanan dia untuk mendialogkan suatu ayat sangat fantastis. Irfani, burhani dan bayani, tiga konsep dibentuk dalam satu metode dan menghasilkan seni ayat Tuhan yang dikemas dalam cerita dongeng dan kisah. Sebagaimana irfani, dalam dunia sufistik, sang sufi mengkontemplasikan agamanya untuk menyatu di ruang jiwa.[2] Tidak jauh dengan agama Kristen, keyakinan hukum trinitas disakralkan dalam penamaan Tuhan. Trinitas bukan diambil sebagai simbol atau ideologi umat Kristiani baik Koptik, Protestan atau Katolik, tapi sebagai hukum yang terpatri dalam keyakinan. Tuhan Bapak atau ruh al-qudus (Allah), Tuhan anak (Yesus) dan Tuhan Ibu (Maria).  Nanti akan kita jelaskan yang menjadi tema pokok kajian kita.

Bisa dikatakan, monotheisme dipelopori oleh tiga agama ini: Yahudi, Kristen dan Islam. Agama monotheisme terkadang bersikap anarkis dalam membaca Tuhannya. Maria atau Santa Maria dalam bahasa Kristen dikultuskan sebagai Tuhan Ibu, perempuan perawan yang jauh dari kemaksiatan berzina, melahirkan sang jabang bayi setelah malaikat Gabriel mewartakan berita dari sang ruh kudus. Bagi penganut di luar Kristen, doktrin atau keyakinan terhadap trinitas beragama, bukanlah hal yang masuk di akal. Islam memandang, jika Maria masuk dalam tataran wilayah ketuhanan, ini berarti ada sekutu dalam kejiwaan Tuhan, hingga dikatakan bahwa Tuhan mereka lebih dari satu. Aqonim (trinitas) dianggap sebagai kekafiran tidak hanya dalam  keyakinan, tetapi juga dalam sifat  kuasa dan Tuhan serikat, bukan Esa. Sebagaimana tanda kufur atau syirik yang disakralkan sebagai dosa paling besar.[3]

Maryam Dalam Konsep Kristen
Apakah Maria benar-benar perempuan perawan? Apakah anak yang dikandungnya (Yesus) adalah hasil dari perzinahan dengan Yusuf? Siapa Yusuf, apakah dia Yusuf yang dianggap nabi asal Persia yang diyakini oleh umat Islam? Dan apakah Yesus untuk kalangan Yahudi saja? Dalam agama mempunyai metode dakwah melalui jembatan yang harus dituju supaya menjadi  manusia sempurna dalam Tuhannya. Kristiani yang taat  harus mengkaji pendidikan yang diajarkan pendeta mulai dari pembaptisan gembala Tuhan, mengkaji mariologi, hingga trinitas.[4]
Keragaman nama Tuhan mempunyai nilai penting sebagai identitas dalam beragama, selain digunakan sebagai pembedaan dari agama dengan agama lain, juga untuk mengetahui Tuhan dari peradaban mana dipakai. Kata Maria berasal dari bahasa Aram-Yahudi dan Yunani. Sedangkan kata Maryam berasal dari bahasa Arab. Satu kata mempunyai makna berbeda dalam teologis. Dia adalah ibu Yesus (Isa) yang sekaligus istri dari Yusuf menurut ajaran Kristen.
Di kitab Talmud, Maryam adalah wujud dari normalitas manusia yaitu anak dari seorang ayah bernama Heli atau Eli. Ely atau Eliya dalam agama Yahudi bermakna Tuhan tertinggi.  Hanna, ibunda dari Maryam. Tercantum dalam kitab Lukas 1:36: “Dan sesungguhnya ElIsabeth adalah sanakmu yang  mengandung bayi laki-laki, inilah bulan ke-enam baginya dan dia termasuk keturunan Harun.” ElIsabeth diriwayatkan sebagai saudara perempuan Maryam sekaligus istri Zakariya. Zakaria sendiri adalah seorang nabi bagi umat Islam.
Maria dilahirkan pada tanggal 8 September (untuk memudahkan karena belum ada catatan sejarah yang valid), maka setiap tanggal itu, bangsa Kristen Yunani mengadakan upacara kelahiran Maria di bukit Olympus, Athena, Yunani. Di masa belia, Maria ditunangkan dengan Yusuf, keluarga Daud. Sejak saat inilah, Kristen mensucikan keperawanan Maria sebagai perempuan yang mengandung anak Tuhan dari tiupan ruh kudus. Yesus sebagai putra kudus yang nantinya menjadi juru selamat dari para pembangkang Yahudi dan penebus doa bagi semua manusia yang dijuluki sebagai “juru selamat” atau kristus. Dan Yesus ini bersaudara dengan anak-anak Yusuf dari pernikahannya sebelum dengan Maria.
            Dalam sejarahnya, banyak terjadi perdebatan di kalangan gereja. Ada keterputusan sejarah dalam pengeditan al-Kitab dalam perjanjian lama dan baru di kalangan pihak uskup gereja. Seperti perbedaan pendapat madzhab Kristen Katolik menyatakan bahwa Maria sebagai janda yang dihamili oleh pemuda bersorban putih, berparas muka bersih dan ia disebut dengan ruh kudus yaitu Gabriel. Sebagaimana dalam Injil kejadian 4 ayat ke 14:  “Allah itu Ruh. Dan orang-orang sujud kepada ruh, maka itulah sebenar ruh yang mereka sujudi. Tidak ada satu orang pun yang mampu melihat, disilah letak manusia lemah”. Ruh kudus dalam perspektif perjanjian baru bernama Gabriel.
Dalam dunia seni, Maria dilukiskan melalui pembuatan patung bunda Maria berasal dari emas. Patung emas disimbolkan sebagai “Rumah Suci” Maria ketika mengandung Yesus sebagai tempat peristirahatannya sebelum melahirkan. Patung ini didirikan di Wangsilham atas perintah arsitek King Herry II pada abad ke 16 M. Selain sebagai simbol, patung bernilai mahal ini dijadikan kuil sesembahan. Di Nazaret Palestina, Maria dipuja sebagai Tuhan kasih Tuhan anak sebagai lambang dakwah Kristen yaitu cinta kedamaian. Di gereja-gereja, puisi dan prosa didendangkan oleh para jemaat  gembala Tuhan dan menyanyi setiap hari Isa al-Masih sebagai upaya mereka mengingat ajaran bunda Maria. [5] Sedang bagi Kristen di Roma, seorang uskup paulus, petuah dan kepala agamawan Kristen terbesar, mengkultuskan Maria sebagai Tuhan ibu. Sebagaimana lambang portal bergambar tiga sisi, Tuhan bapak (Allah), Tuhan anak (Yesus) dan Tuhan ibu (Maria).
Sebenarnya dalam tubuh kekristenan mengalami paradigma. Banyak para pemikir teologis tidak setuju makna inkarnasi Maria dalam tubuh ketuhanan, yang mengkonjungsi bahwa Tuhan lemah dan kalah. Hal ini sempat disampaikan oleh Parrinder pada abad ke V menyatakan bahwa Nestorius di Konstantinopel sempat menolak unsur frase bahwa Tuhan melahirkan dan Tuhan merasa tersiksa, padahal Yesus dalam pandangan mereka adalah organ tubuh yang disimpan dalam kuil gereja. Sama pandangan menurut Bambang Noorsena, kristen Orthodoks asli Syiria, ia memberi pengakuan mengenai pseudotrinity Tuhan, Maria dan Isa. Kerap kali ia mengkritisi makna ayat al-Quran bahwa tidak semua konsep trinitas ditujukan pada kristen. Tapi konsep tersebut hanya ada pada kristen orthodok yang lurus bukan kristen yang ditujukan pada sekterian (heteroktodok).
Muhammad Sayid Assahid berpendapat bahwa agama adalah emanasi manusia dalam tubuh Tuhan (at-Tajasud), yang diuraikan oleh Kung sebagai agama Trinitas di kacamata Nasrani:
1.      Iman kepada Tuhan (robb); iman dalam kitab yang disucikan yaitu yakin terhadap Tuhan yang satu . Konsep ini ada dalam konsep agama Yahudi, Islam dan Nasrani.
2.      Iman kepada Tuhan anak (Yesus); artinya orang Kristen mengimani wahyu yang dibawa oleh Yesus bertanda kesaksian dia disalib sebagai penebusan dosa Adam dan seluruh umat manusia.
3.      Iman kepada ruh kudus; mengimani bahwa Tuhan memiliki maha kuat seluruh alam raya.[6]
Pada masa awal Kristen, masih banyak ayat yang belum diperbarui dalam beberapa kejadian, Kristen orthodok atau yahudi Kristen, masih menawarkan dalil-dalil fundamental yang hendak diucap ketika menyelesaikan permasalahan atau pendidikan agama kristus. Seperti kejadian Maryam mengandung Isa atau Yesus dalam pandangan Kristen wajib untuk ditaati bahwa dia sebagai manusia biasa. Berbeda dalam perjanjian baru, Injil ayat pertama Yusa ayat 15: “…katakanlah bahwa Yasu’ adalah al Masih, dia anak dari Allah, barang siapa yang mencintai anaknya, maka dia dicintai Allah..” .
Sejatinya, banyak pihak Kristen sendiri yang bertindak paradok dengan menentang Maryam dinilai sebagai oknum dari salah satu doktrin trinitas. Hal itu terbukti Barat memunculkan ide kreatifnya yang diambil dari rasa kecemasannya terhadap Isamphobia. Diantaranya adalah Robert Morrey yang berjudul “Islamic invansion: confronting the World’s Fastest growing Religion”, dalam salah satu penulisannya, ia mempermasalahkan soal surat al-Maidah ayat 73-75 dan 116 mengungkap banyak kesalahpahaman dalam mengungkapkan trinitas kekristenan. Menurut Morey, Muhammad (nabi akhir umat Islam) secara keliru menganggap kristiani mempunyai 3 Tuhan, Muhammad sendiri menuliskan kesalahan trinitas yang dimaksud, karena Muhammad kurang memahami konsep tersebut. Morey tampaknya juga kebingungan terhadap para pentafsir al-Quran yang banyak periwayatannya. Inilah sanggahan Morey tentang penilaian Maria menurut Islam dan ditambah keyakinannya setelah mengutip bahasa Richard Bell dalam ensiklopedia Britania.
Dari kalimat diatas, mereka melupakan beberapa fakta, misal sejarawan Yahudi orthodok meneliti bahwa pendiri agama Kristen adalah Yesus, ia berasal dari Bethlehem, Palalestina antara tahun 8 dan 4 SM, namun dalam keKristenan, Desember awal masuk tahun 1 Masehi. Namun hal ini disangkal oleh kepala agamawan Yahudi ortodoks. Menurut prediksinya, dalam kitab Injil yang ditulis oleh Lukas, Matius, Markus dan Yahya, memberitahukan bahwa Yesus lahir pada masa kerajaan Romawi yang dipimpin oleh Heredus.  Waktu itu Romawi mengadakan sensus penduduk yang biasa dilakukan empat belas tahun sekali. Ini terbilang, bahwa keberadaan Yesus sudah ada lama di saat Romawi dan Yunani masih mempunyai peradaban yang tinggi dalam filsafat Arestoteles dan Plato. Dan diberitahukan oleh orang Majus, kelahirannya ditandai dengan konjungsi antara saturnus, uranus dan jupiter, membuat cuaca di belahan barat Palestina semakin dingin. Maka tidak heran, peringatan Christmas diadakan sewaktu turun salju. Pun dalam Injil Lukas 21:5 memberitahukan bahwa tanda tersebut waktu Maryam mengandung Isa. Pun di dunia pengKristenan, banyak madzhab dan sekterian sebagaimana di Islam. Ada Kristen katolik yang banyak di negara Anglikan, Kristen protestan banyak diminati di belahan bumi Timur (Asia), Kristen Orthodoks mayoritas dimiliki oleh orang Yahudi di Israel dan Palestina, juga Roma sebagai pusat Baba dan Uskup gereja terbesar di Vatikan, Kristen Koptik wilayah Afrika Tengah dan selatan, misal Babilonia dan Mesir yang masih banyak percampuran dengan masa peradaban Yunani dan Romawi kuno. Dampaknya, problemasitas mentafsiri  esensi Tuhan dan sifat yang dimilikNya yang ada di atas. Berbeda antara ahllu kitab pada masa pra-Kristen abad sebelum Masehi dengan ahlu kitab pasca Masehi.

Maryam Dalam Konsep Islam
Permasalahan agama adalah permasalahan yang sangat sensitif di kalangan para agamawan. Baik dalam segi sejarah perjalanan kapan agama ada, para utusan, ajaran syariat, sampai pada dalil yang dipakai. Banyak perbincangan hangat seputar Islam versus Kristen, karena ada keterikatan sejarah kuat terutama dilihat dari konsep trinitas.
Problem diatas muncul sejak sejarah lahirnya nabi Isa (Yesus/Isa al-Masih dalam bahasa Kristen), bahkan sejarah keberadaan Siti Maryam, siapa sebenarnya dia, mengakibatkan tarik ulur antara pihak Islam dan Kristen. Namun, Maryam dalam pandangan Islam tetap mengacu pada al-Quran dan tafsirnya. Karena hal tersebut sangat sakral.
Mariyam atau Maryam adalah saudara perempuan dari istri nabi  Zakariya as. Dia dan istri nabi Zakariya (ayah nabi Yahya as) termasuk keluarga Imran dari bani Mathan. Bani Mathan termasuk bani yang besar di kalangan bani Israel. [7] Demikian juga keluarga Imran, Maryam sosok perempuan terhormat dari keturunan para nabi, diantaranya Musa, Sulaiman putra Dawud dari bani Yahuda, keturunan saudara nabi Yusuf as. Maka tidak heran jika kita melihat surat Ali Imran (keluarga Imran) tercantum dalam salah satu nama-nama surat. Hal tersebut adalah bagian dari rasa tafakhur dan tahayu (penghormatan) Tuhan yang diberikan pada mereka. Persamaan keyakinan Islam dan Kristen adalah Maryam berasal dari nasab Harun as..
Maryam ditunangkan dengan Yusuf oleh keluarga Imran. Walau dalam sejarah Islam, penulis belum mengetahui kebenarannya secara pasti. Ada sebuah pertanyaan sekaligus hujatan diberikan pada Maryam, persoalan ini muncul dari Kristen katolik setelah mengkaji ayat kejadian Maryam dalam Lukas. Apakah benar Maryam berzina dengan Zakariya dan Yusuf? Islam menjawab dengan tegas bahwa, pertama; dia adalah seorang perempuan suci terjaga dari godaan laki-laki, serta anak yang dikandungnya adalah bukti dari sampainya wahyu Allah berupa mengandung nabi sebelum akhir zaman di tengah kaum bani Israel yang membangkang. Kedua; sangat tidak logis jika Maryam berzina dengan Yusuf, nabi umat Islam. Kurun waktu panjang membedakan kapan masa hidup antara mereka dan dimana. Dan ini tidak akan bertemu. Ketiga; Zakariya dalam masa perenungan dan semedinya  untuk diberikan keturunan, setelah sekian lama menikah dengan saudara perempuan Maryam, jauh dari area dimana Maryam tinggal dan ketika itu Maryam sangat kecil. [8]
Maryam adalah makhluk Tuhan yang diciptakan Allah dari tanah liat, layaknya manusia yang lain. Hanya saja ia diberi kekuatan dan kelebihan mengandung tanpa suami. Dalam Islam, sebagian umat mengatakan dia seorang nabi perempuan yang diberi mukjizat. Dari fakta bahwa Mariyam mengandung anak tanpa bersuami, menimbulkan banyak konfrontasi di kalangan penduduk setempat. Karena bani Mathan satu keturunan yang sangat terhormat dari bani yang lain. [9]
            Islam melarang umatnya menyembah selain Allah, baik berupa alam, berhala, bahkan sesamanya. Karena hal itu mengundang kemunkaran dan kekufuran. Naudzubillah. Bagaimana bisa manusia menyembah sesamanya, berasal dari tanah, dilahirkan dan melahirkan, bergantung pada sesama karena ia sebagai makhluk sosial.
Maryam yang disebut bunda Maria dalam keKristenan sangat dipuja dan dianggap sebagai dewi cinta atau mahabbah. Dalam agama Islam, Mariyam bukanlah Tuhan pecinta dan bukan yang patut disembah. Karena dia adalah manusia. Dalam ushul fiqh terdapat illat dan ma’lul. Ma’lul dari larangan menyembah sesama adalah tidak berguna menyembah sesama. Banyak illat secara teologis dan logis mengapa ia disembah oleh penganut Kristen. Pertama; hukum tasalsul mengisahkan inti dari mata rantai kehidupan selalu berputar, ibu melahirkan anak, anaknya melahirkan anak, anaknya melahirkan lagi. Dan kehidupan manusia terbatas oleh ruang dan waktu. Bukan mungkin Maryam adalah Tuhan, buktinya ia mati dan dikubur, sedang Tuhan adalah maha abadi.[10] Kedua; Tuhan berbeda dengan makhluknya, tidak beranak dan diperanakkan sehingga ia butuh ayah dan ibu. Tuhan bukan tempat bergantung sesamanya, serta Esa bukan serikat dengan makhluknya. Firman Allah: “Qulhuwallahu ahad, Allahussomad, lam yalid walam yulad, walam yakun lahu kufuwan ahad.”[11]
            Apakah benar Jibril yang dimaksud dalam Injil barnabas adalah Gabriel , sosok malaikat yang mewartakan berita dari Tuhan?. Dalam bahasa Islam, mewartakan artinya  memberi wahyu baik kabar gembira atau bukan. Maryam diberi mukjizat berupa hamil tanpa suami, melalui wahyu yang dibawa malaikat Jibril atau ruh kudus yang dimaksud orang Kristen adalah ruh suci malaikat jibril. Sebagaimana dalil dalam al qur’an surat Maryam ayat 19: “ Sesungguhnya aku ini adalah utusan Tuhanmu untuk memberi tahu padamu tentang anak laki-laki suci itu.”
            Bukan hal yang mustahil ketika Allah menurunkan wahyu dan rejeki `pada hambanya. Dia tidak lemah di antara makhluknya, jika Tuhan lemah, dunia ini tidak akan mampu dibuatnya, manusia dengan ilmu dan bantuan secanggih apapun akan kesulitan dan mustahil menyaingi khaliknya. Jawaban ini menjawab pertentangan kaum bani Israel tentang “Rumah Suci” buatan Gabriel. Selain itu dalam tafsir Zamaksari karya ar razi menyatakan bahwa hal tersebut mustahil dan israiliyat yang dibuat-buat. Sebagaimana dalil al quran  bahwa yang dimaksud “Rumah Suci” adalah dimana tempat Maryam beristirahat untuk menjauh dari omongan penduduk demi menyelamatkan bayinya dan dikisahkan mereka dibawah rindang kurma ranum untuk persediaan makan Maryam hingga bayi Isa as lahir di dunia. Inilah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah sekaligus menjawab bahwa malaikat hanyalah utusan, bukan Tuhan sebenar.[12] Faktor yang mendasar adalah, dimana Maryam hidup, Bani Israel dengan sifat cerdas namun licik, watak keras dan selalu membuat onar, hal ini sangat wajar karena Tuhan menurunkan Isa untuk mentauhidkan agama mereka.


[1] Mahasiswi Akidah dan Filsafat Univ. al azhar, juga anggota Gamajatim Mesir. Makalah ini dIsampaikan pada tanggal 11 September 2012, dalam kajian teologi keputrian Gamajatim, bertempat di Sekretarian Gamajatim
[2] Kholafullah, Qoshos al Quran, Maktabah Beirut, Kairo.
[3] Karen Amstrong, History of God, Penerbit Mizan 1998 dan tulisan ini diambil dari kutipan e-book milik Dr.Nurul Huda Karim.
[4] Mariologi adalah ilmu tentang sejarah Maria sebagai tuhan ibu, pengenalan siapa Maria, cerita wahyu yang sampai padanya tentang kabar mengandung anak tuhan, Yesus, hingga menjadi tuhan anak.
[5] Dalam salah satu judul novel “The Maria is lord and God Mother” karya William Shakseper
[6] Sayyed Ali, al Masihiyyah wa al Islam min al Hiwar Ila al Jiwar, Maktabah Usroh tahun 2006
[7] Ali Abdu al Rasid, Tafsir surah Maryam chapter 19 of holy qur’an Mary. Tafsir al Qummi
[8] at Thusi, tafsir al Tibyan, Dar al Makrifah, Kairo 2009
[9] Syahrustani, Milal wa Nihal, Dar al Hadits, Beirut 2007
[10] Al Taftazani, Sarh al Mawaqif, maktabah Dirasah Islamiyah, Kairo 2009
[11] Al Qur’an surah al Ikhlas, sari ayat tentang keesaan tuhan dan memurnikan dari segala bentuk kekufuran
[12] Fakhruddin al Razi, tafsir bi ra’yi, akidah wa falsafi, Zamakhsari, maktabah al Bayan, Kairo 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar