Minggu, 21 April 2013

Notepad Kecil untuk Kartini Kini Oleh Mei Rahmawati

Banyak sekali perubahan dan pergantian sejarah dari masa kemasa, dari tempat ke tempat dari kondisi ke kondisi yang lain. Sekarang kita melihat banyak sekali perubahan status sosial mengarah pada persamaan, walaupun di beberapa tempat kita lihat masih ada ketimpangan. Oke, kita menuju pada hal positifnya saja.

Dinamika sosial dan budaya

Pada jaman Feodalisme, sekitar tahun 1800an kita tahu bahwsanya Indonesia masih berada di bawah cengkeraman penjajahan Belanda. Banyak ketimpangan-ketimpangan yang terjadi di bumi pertiwi kita. Rakyat pribumi sangat sengsara. Upeti berupa hasil pertanian seperti padi, tembakau dan gula sebagai sembako (barang pokok pangan) begitu mudahnya diraup penjajah. Kaum perempuan bekerja menjadi buruh kolonial Belanda dengan menjahit, menenun, menganyam dan menjadi baby sitter anak mereka. Di jaman ini banyak keningratan, para priyayi hidup dalam istana kekeratonan layaknya para permaisuri. Perempuan berkasta, ada yang menjadi istri legal (biasa dikenal padmi) ada juga selir-selir

Senin, 15 April 2013

Ulama/Pemikir Nyentrik Nusantara: Dakwah sekaligus Penggerak Gender



 Oleh Mei Rahmawati*

Kita semua sudah memahami bahwa Islam adalah agama selamat, yang baik bagi pemeluknya dan secara kultur membentuk pribadi manusia yang berkarakter dan berbudaya. Semua tahu dan paham bahwa nabi Muhammad pembawa kasih dan sayang bagi seluruh umatnya. Salah satunya membebaskan kaum perempuan di bawah pasungan  sejak masa jahiliyah, seperti penguburan  bayi dan wanita secara hidup-hidup, sabotase hak waris, perbudakan dan penjualan perempuan.